The hudoq mask works potential as a source of learning and moral based local wisdom of Dayak bahau busang tribe

Authors

  • Jesita Trisnawati Universitas Negeri Semarang, Indonesia https://orcid.org/0000-0001-6934-3632
  • Syakir Muharar Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Eko Sugiarto Universitas Negeri Semarang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.35335/ijopsor.v10i4.88

Keywords:

Dayak Tribe, Hudoq Mask, Local Wisdom, Source of Learning

Abstract

The Hudoq mask is a dance attribute used in the Hudoq ritual ceremony in Ujoh Bilang Village, Long Bagun District, Mahakam Ulu Regency. This research uses descriptive analysis method, using data collection techniques; observation techniques, interview techniques, and documentation. This study aims to describe and analyze cultural values, and their potential as a source of learning and morals based on local wisdom contained in the Hudoq mask dish. Topeng Hudoq is a regional art that must be maintained and preserved in society, especially in the younger generation, because regional art is an asset and cultural identity of the Dayak Bahau Busang Tribe. The wisdom values contained in the Hudoq mask art are religious values, cultural values, moral values, aesthetic values, togetherness values, politeness values, and social values. The Hudoq mask has the potential to become a source of learning about fine arts and morals because it has unique shapes and motifs that can be used as a source of learning about fine arts, namely drawing. Training children to draw with objects that are close to the environment in which they live is related to culture, can instill a sense of love for culture in children as well as education of cultural values, and aims to teach lessons that customs need to be maintained and maintained. preserved for future generations.

References

Abbas, I. (2013). Pappaseng: Kearifan Lokal Manusia Bugis Yang Terlupakan. Sosiohumaniora, 15(3), 272. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v15i3.5752

Adhari, E. (2019). Penggunaan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Seni Rupa Di Kelas X Mia SMAN 15 Padang. Serupa: The Journal Of Art Education, 7(4), 55. http://ejournal.unp.ac.id/index.php/serupa/article/view/104477/101795

Adisusilo, S. (2012). Pembelajaran Nilai Karakter (1st ed.). Rajawali Pers.

Affan, F. (2015). Pembelajaran Seni Kriya Topeng sebagai Upaya Pembentukan Karakter Kreatif Siswa Kelas XI IPA 1 SMA N 5 Tegal. Eduarts, 4(1), 56–62. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/eduart.v4i1.9781

Embon, D. (2018). Sistem Simbol Dalam Upacara Adat Toraja Rambu Solo : Kajian Semiotik. Jurnal Bahasa Dan Sastra, 4(7), 1–10. https://core.ac.uk/download/pdf/289713983.pdf

Fauzan. (2017). Makna Simbolik Topeng Sakura Pada Masyarakat Adat Lampung. Kalam, 10(1), 223. https://doi.org/10.24042/klm.v10i1.342

Gunawan, I., & Sulistyoningrum, R. T. (2016). Menggali Nilai-Nilai Keunggulan Lokal Kesenian Reog Ponorogo Guna Mengembangkan Materi Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Iv Sekolah Dasar. Premiere Educandum : Jurnal Pendidikan Dasar Dan Pembelajaran, 3(01), 50–87. https://doi.org/10.25273/pe.v3i01.59

Haba, J. (2007). Revitalisasi Kearifan Lokal: Studi Resolusi Konflik di Kalimantan Barat, Maluku, dan Poso (Alpha Amir). ICIP dan European Commission.

Herjayanti. (2014). Makna Simbolik Tari Hudoq Pada Upacara Panen Bagi Masyrakat Suku Dayak Ga’ay Kabupaten Berau Kalimantan Timur.

Hikmah, N. Y. (2019). Makna Simbolik Topeng Tarian Hudoq Pada Upacara Panen Masyarakat Suku Dayak. Imajinasi : Jurnal Seni, 17(1), 9–10.

Humaeni, A. (2013). Makna Kultural Mitos dalam Budaya Masyarakat Banten. Antropologi Indonesia, 33(3), 159–179. https://doi.org/https://doi. org/10.7454/ai.v33i3.2461

Ilhaq, M., & Putra, R. E. (2019). Penggarapan Ragam Hias dengan Teknik Gradasi pada Pembelajaran Seni Rupa. Besaung : Jurnal Seni Desain Dan Budaya, 4(2), 166–172. https://doi.org/10.36982/jsdb.v4i4.797

Iswatiningsih, D. (2019). Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Kearifan Lokal di Sekolah. Jurnal Satwika, 3(2), 155. https://doi.org/10.22219/satwika.vol3.no2.155-164

Jahit, J. (2011). Mengungkap Lembaran Kearifan Lokal Kota Labuan Bajo (1st ed.). Alauddin University Press.

Kuntoro, S. A. (2012). Konsep Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal sebagai Dasar Pembentukan Karakter Bangsa. Prosiding Seminar Nasional Ilmu Pendidikan.

Mantri, Y. M. (2014). Peran Pemuda dalam Pelestarian Seni Tradisional Benjang Guna Meningkatkan Ketahanan Budaya Daerah (Studi di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Provinsi Jawa Barat). Jurnal Ketahanan Nasional, 20(3), 135–140. http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=408924&val=7132&title=PERAN PEMUDA DALAM PELESTARIAN SENI TRADISIONAL BENJANG GUNA MENINGKATKAN KETAHANAN BUDAYA DAERAH Studi Di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Provinsi Jawa Barat

Maran, R. R. (2007). Manusia dan Kebudayaan Dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar. PT Rineka Cipta. http://digilib.stiewidyagamalumajang.ac.id//index.php?p=show_detail&id=12313

Meko, A. M. L. (2022). Religiusitas tradisi hudoq dayak bahau dan krisis ekologis. Linen: Jurnal Agama Dan Kebudayaan, 19(1), 111–126. http://stft-fajartimur.ac.id/jurnal/index.php/lim/article/view/128

Nurhasanah, Siburian, & Fitriana. (2021). Pengaruh Globalisasi Terhadap Minat Generasi Muda Dalam Melestarikan Kesenian Tradisional Indonesia. Jurnal Global Citizen : Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 10(2), 31–39. https://doi.org/10.33061/jgz.v10i2.5616

Oktavianti, I., & Ratnasari, Y. (2018). Etnopedagogi Dalam Pembelajaran Di Sekolah Dasar Melalui Media Berbasis Kearifan Lokal. Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan, 8(2). https://doi.org/10.24176/re.v8i2.2353

Prawitasari. (2021). Tradisi Angklung Sebagai Sumber Belajar Sejarah Lokal. Journal of History Education, 1, 21–25. https://doi.org/https://doi.org/10.20527/pby.v2i1.5033

Putri Utami, I. W., & Suwandayani, B. I. (2018). Perencanaan Pembelajaran Tematik Berbasis Kearifan Lokal Di Sd Muhammadiyah I Malang. Taman Cendekia: Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 2(1), 185. https://doi.org/10.30738/tc.v2i1.2773

Rahmawati, H. (2015). Local Wisdom Dan Perilaku Ekologis Masyarakat Dayak Benuaq. Jurnal Indigenous, 13(1), 72–78. https://doi.org/https://doi.org/10.23917/indigenous.v13i1.2325

Rikza, & Nashar. (2017). Mempertahankan Tradisi, Melestarikan Budaya (Kajian Historis dan Nilai Budaya Lokal Kesenian Terebang Gede di Kota Serang). Candrasangkala: Jurnal Pendidikan Sejarah, 3(1), 1. https://doi.org/10.30870/candrasangkala.v3i1.2882

Rosana, E. (2018). Fungsi Tari Hudo dalam Acara Pernikahan Masyarakat Suku Dayak Modang Di Long Bleh Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. In UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta. http://digilib.isi.ac.id/3468/6/naskah publikasi.pdf

Sari, Zulfa, & Azizah. (2021). Proses Pewarisan Budaya topeng Malangan Melalui Learning By Doing Dalam Setting Pembelajaran Informal. Jurnal Pendidikan, 5(1), 54–63. https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpls/article/view/13540/0%0Ahttps://journal.unesa.ac.id/index.php/jpls/article/download/13540/5620

Selvia, & Sunarso. (2020). Interaksi sosial antara Suku Dayak dan Suku Banjar di Kalimantan. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 22(2), 208. https://doi.org/10.25077/jantro.v22.n2.p208-216.2020

Setyaningrum, N. D. B. (2018). Budaya Lokal Di Era Global. Ekspresi Seni, 20(2), 102. https://doi.org/10.26887/ekse.v20i2.392

Shokiyah, N. N. (2015). Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Menggambar. Acintya, 7(2). https://www.ptonline.com/articles/how-to-get-better-mfi-results

Sufia Rohana, Sumarmi, & Amirudin, A. (2016). Kearifan Lokal Dalam Melestarikan Lingkungan Hidup (Studi Kasus Masyarakat Adat Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi). Jurnal Pendidikan, 1, 726–731. http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/6234/2663

Sugiarto, E. (2017). Kearifan Ekologis sebagai Sumber Belajar Seni Rupa: Kajian Ekologi-Seni di Wilayah Pesisir Semarang. Jurnal Imajinasi, 11(2), 135–142. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/imajinasi.v11i2.12815

Suneki. (2012). Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah. CIVIS: Jurnal Ilmiah, II(1), 307–321. https://doi.org/https://doi.org/10.26877/civis.v2i1/Januari.603

Supatmo. (2017). Perwujudan Estetis Seni Ornamen Masjid Peninggalan Walisanga di Jawa Tengah. Imajinasi : Jurnal Seni, 11(2), 107–116. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/imajinasi.v11i2.12812

Triyanto. (2017). Art Education Based On Local Wisdom. https://jurnal.uns.ac.id/icalc/article/view/16050/13132

Utari, U., Degeng, I. N. S., & Akbar, S. (2016). Penguatan Pembelajaran di Sekolah Dasar Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Jurnal Teori Dan Praksis Pembelajaran IPS, 1(1), 39–44. http://journal2.um.ac.id/index.php/jtppips/article/view/226/183

Zafi, A. (2018). Transformasi Budaya Melalui Lembaga Pendidikan (Pembudayaan dalam Pembentukan Karakter). AL GHAZALI: Jurnal Kajian Pendidikan Islam Dan Studi Islam, I(1), https://news.ge/anakliis-porti-aris-qveynis-momava. https://www.ejournal.stainupwr.ac.id/index.php/al_ghzali/article/view/5

Downloads

Published

2023-03-27

How to Cite

Trisnawati, J., Muharar, S. ., & Sugiarto, E. (2023). The hudoq mask works potential as a source of learning and moral based local wisdom of Dayak bahau busang tribe . The International Journal of Politics and Sociology Research, 10(4), 176–193. https://doi.org/10.35335/ijopsor.v10i4.88

Issue

Section

Social, Culture, Politics